Langsung ke konten utama

Privacy Policy

 


Siapa kami

Alamat situs web kami adalah: https://penjulukhandal.blogspot.com/.

Komentar

Saat pengunjung meninggalkan komentar pada situs, kita mengumpulkan data yang ditampilkan pada form komentar, alamat IP pengunjung dan user agent browser untuk membantu pendeteksian spam.

String anonim yang dibuat dari alamat email Anda (juga disebut hash) dapat diberikan ke layanan Gravatar untuk melihat apakah Anda menggunakannya. Kebijakan privasi layanan Gravatar tersedia di sini: https://automattic.com/privacy/. Setelah persetujuan atas komentar Anda, gambar profil Anda dapat dilihat oleh publik dalam konteks komentar Anda.

Media

Jika Anda mengunggah gambar ke situs web, Anda harus menghindari mengunggah gambar dengan data lokasi tertanam (GPS EXIF) yang disertakan. Pengunjung ke situs web dapat mengunduh dan mengekstrak data lokasi apa pun dari gambar di situs web.

Cookies

Jika Anda meninggalkan komentar di situs kami, Anda dapat memilih untuk menyimpan nama, alamat email, dan situs web Anda dalam cookie. Ini untuk kenyamanan Anda sehingga Anda tidak perlu mengisi detail Anda lagi ketika Anda meninggalkan komentar lain. Cookie ini akan bertahan selama satu tahun.

Jika Anda mengunjungi laman login kami, kami akan memasang cookie sementara untuk memastikan apakah browser Anda menerima cookie. Cookie ini tidak mengandung data pribadi dan dibuang ketika Anda menutup browser Anda.

Saat Anda log masuk, kami akan menyiapkan beberapa cookie untuk menyimpan informasi log masuk Anda dan tampilan yang Anda pilih. Cookie log masuk berlaku selama dua hari, dan cookie pengaturan tampilan berlaku selama satu tahun. Jika Anda memilih "Ingatkan Saya", log masuk anda akan bertahan selama dua minggu. Jika Anda log keluar dari akun, cookie log masuk akan dihapus.

Jika Anda menyunting atau menerbitkan artikel, cookie tambahan akan disimpan di browser Anda. Cookie ini tidak menyertakan data pribadi dan hanya menunjukkan ID posting dari artikel yang baru saja Anda sunting. Kadaluwarsa setelah 1 hari.

Konten yang disematkan dari situs web lain

Artikel-artikel di dalam situs ini dapat menyertakan konten terembed (seperti video, gambar, artikel, dll). Konten terembed dari situs web lain akan berlaku sama dengan pengunjung yang mengunjungi situs web lain.

Situs-situs web ini dapat mengumpulkan data tentang Anda, menggunakan cookies, menanamkan pelacak dari pihak ketiga, dan memonitor interaksi Anda dengan muatan tertanam, termasuk menggunakannya untuk melacak interaksi Anda jika Anda memiliki sebuah akun dan masuk ke dalam situs web tersebut.

Dengan siapa kami membagi data Anda

Jika Anda meminta pengaturan ulang kata sandi, alamat IP Anda akan dimasukkan dalam email pengaturan ulang.

Berapa lama kami menyimpan data Anda

Jika Anda meninggalkan komentar, komentar dan metadatanya dipertahankan tanpa batas. Ini agar kami dapat mengenali dan menyetujui komentar tindak lanjut secara otomatis dan tidak menahannya dalam antrean moderasi.

Untuk pengguna yang mendaftar pada website kami (jika ada), kami juga menyimpan informasi pribadi yang mereka berikan dalam profil pengguna mereka. Semua pengguna dapat melihat, mengedit, atau menghapus informasi pribadi mereka kapan saja (kecuali mereka tidak dapat mengubah nama pengguna mereka). Administrator situs juga dapat melihat dan mengedit informasi tersebut.

Hak apa yang Anda miliki atas data ANda

Jika anda mempunyai akun di situs ini, atau telah meninggalkan komentar, anda dapat meminta untuk mendapat data personal dalam file export dari kami, termasuk data yang anda berikan kepada kami. Anda juga dapat meminta kami menghapus data personal mengenai anda. Ini tidak termasuk data yang wajib kami simpan untuk keperluan administratif, hukum, atau keamanan.

Ke mana data Anda dikirim

Komentar pengunjung dapat diperiksa melalui layanan deteksi spam otomatis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Whispers of Delphi: Exploring the Mythic Ruins of Apollo's Temple

Apollo's Temple in Delphi, Greece, stands majestically on the slopes of Mount Parnassus, a symbol of the god of music, light, and knowledge. Though time has eroded some of its former glory, the legendary site still emanates a magical aura, whispering of ancient pilgrims, divine oracles, and the mythological forces that once pulsed through its veins. The journey to the temple begins on the Sacred Way, which winds its way through terraced levels past ancient treasuries, now reduced to foundations and carved stone fragments. With every step, it's as if you're turning the pages of history, making your way to the heart of the sacred complex, which has been in use since the 8th century BC. At the top of the monumental staircase, the ruins of the Tholos, a circular building that once served as the center of the oracle's consultations, stand tall. Here, the Pythia, the female seer, would sit on the sacred tripod, prophesying the fate of kings, cities, and Greek heroes. The writ...

Digital Steps for Pilgrims: How Chips in the Carpets of Masjid Nabawi Enhance Comfort

Masjid Nabawi, one of the holiest sites in the Islamic world, continues to improve the comfort and security of its worshippers. One effort underway is the installation of special chips in 25,000 carpets within the mosque, chips in the carpets of masjid nabawi. The installation of these chips took place on January 29, 2024. These chips are small in size and made of durable materials. They are installed at the bottom of the carpet using a special technique. To read data from these chips, cleaning staff utilize a specialized tool called an RFID scanner (Radio Frequency Identification). These chips offer several benefits, including: Improving mosque cleanliness: With these chips, cleaning staff can easily identify which carpets need cleaning or replacement. This helps maintain the cleanliness of the mosque and prevent disease spread. Enhancing worshippers' comfort: With these chips, cleaning staff can quickly respond to any damage or loss of carpets, thus enhancing worshippers' com...

Migingo Island: A Tiny Island Contested by Two Countries

Penjuluk Handal - Migingo Island is a tiny island in Lake Victoria that is contested by two countries: Kenya and Uganda. The island is only about 200 meters long and 100 meters wide, but it is home to a population of over 1,000 people. Most of the residents of Migingo are fishermen who come from both Kenya and Uganda. The dispute over Migingo Island dates back to the colonial era. In 1926, the British colonial government drew a border between Kenya and Uganda that placed Migingo Island in Kenyan territory. However, the Ugandan government has always claimed Migingo Island as its own. In recent years, the dispute over Migingo Island has become more heated. This is due to the increasing demand for fish in the region. Migingo Island is a prime fishing spot, and both Kenya and Uganda want control of the island's resources. The dispute over Migingo Island has had a negative impact on the lives of the island's residents. They have been caught in the middle of a conflict between two c...